Ini aku buat untuk sayangku Neng Andani Citra yang baik, caem, sexy
dan yang pasti sangat menggairahkan juga pada teman-temannya, Verna,
Indah dan Ratna. Sebelumnya aku sangat berterima kasih pada 21Tahun yang
telah menampilkan tulisanku ini.
*****
Pada tahun baru
yang lalu aku berkenalan sama cewek yang namanya Angelina yang biasa
dipanggil Angel. Angel adalah cewek yang masih duduk kelas 2 SMP dengan
tinggi 165 cm, dan dengan dada yang tak terlalu besar tetapi kencang dan
mancung ke depan kira-kira 34, kulit putih, dengan pantat yang sexy.
Yang pasti setiap cowok yang melihatnya akan menelan ludah.
Hubungan
kami berawal ketika malam itu Angel mengajakku untuk menginap dirumah
tante Susan adik dari ibunya. Malam itu memang cukup dingin, lalu
kupinjamkan jaketku untuk menutupi tubuhnya yang hanya memakai kaos
merah dan rok mini warna hitam. Menurutku Angel sungguh sexy sekali
malam itu, dia memakai kaos merah tanpa lengan, dan bra putih yang
semakin menunjukkan kemolekkan dari tubuhnya. Dan rambut panjangnya yang
terawat dibiarkan tergerai.
Dan entah kenapa dia langsung mengajukku ke kamar, terus Angel bilang
"Wa," panggilan namaku Dewa.
"Apa," kataku
"Kita ke kamarku aja yah," sambil dia menarik tanganku.
Kamarnya
sungguh rapi, ya, maklum kamar cewek. Singkat cerita dia, bercerita
padaku bahwa dia baru saja memutuskan pacarnya karena mendua. Dia
menangis dan kuberanikan diriku untuk memeluknya dan menenangkannya,
Angel tak menolaknya. Setelah agak tenang kubisiki dia bahwa dia tampak
cantik dan sexy sekali malam ini. Angel tersenyum dan menatapku dalam,
lalu memejamkan matanya. Kucium bibirnya, yang hangat, dia menerimanya.
Kucium dia dengan lebih galak dan dia membalasnya dengan lebih ganas
lagi, lalu tangannya merangkul pundakku.
Kami berciuman dengan cukup ganas lalu aku turun ke lehernya, Angel pun mendesah,
"Aaahh.. Wa.."
Mendengar itu kuberanikan meremas payudaranya yang montok. Angel mendesah lagi,
"Wa.. Terus.. Remas yah.."
Dan menjambak rambutku.
"Angel sayang kita kan baru kenal, kok kamu langsung..?"
"Langsung apa yoo..? Nafsu maksud kamu?" tanyanya lagi.
"Iya.." Kataku.
"Mas.." Dia memanggilku seperti itu tidak lagi manggil namaku,
"Iya ada apa Angel cantik?" pujiku.
Setelah
beberapa saat kulepaskan dia. Angel sudah terangsang banget, kulucuti
pakaiannya, kaosnya kulepas, sekalian bra-nya, tapi dia tidak marah dan
diam saja, tampaklah gunung kembar yang pas dalam genggaman tanganku,
dengan puting merah coklat yang telah mengeras. Kubasahi dengan ludahku
lalu kucium dan menjilatnya, dia hanya memejamkan matanya dan menggigit
bibir bawahnya. Kulanjutkan melucuti celananya, dia memakai CD putih
yang transparan sehingga tampak sebagian rambut kemaluannya yang lembab
dan indah.
Ternyata jembutnya tidak terlalu lebat dan rapi,
rambut di sekitas bibir kemaluannya besih. Dan vaginanya tampak kencang
dengan clitoris yang cukup besar dan mulai basah. Serta montok di bagian
bibir vaginanya. Kupangku dia dan mulai menciuminya lagi, dan sapuan
lidahku mulai kukonsentrasikan di puntingnya, kujilati, kutekan bahkan
kugigit kecil dengan gigiku, Angel menggelinjang keasikkan, dan
mendesah-desah merasakan rangsangan kenikmatan yang belum pernah ia
rasakan.
Tangan kananku mulai memainkan clitorisnya, dan ternyata
sudah banjir, kugesek klitorisnya dengan jari tengahku, perlahan-lahan
tapi pasti, desahan dan lenguhannya semakin sering kudengar. Seirama
dengan sapuan lidahku di puntingnya, Angel makin terangsang hebat, dia
bahkan menjambak rambutku dan menekan kepalaku ke payudaranya,
"Mas, enak.. Banget.. Enak.. Terus emut payudara aku Mas sayang?"
Beberapa menit, badannya mulai mengejang dan
"Mas..
Angel.. Mau.. Keluaarr.. Nih..!" Sambil berteriak Angel orgasme,
denyutan vagina kurasakan di tangan kananku semakin bergetar sekali.
Angel kemudian berdiri.
"Sekarang giliran Mas, akan aku buat Mas jadi ketagihan" katanya.
Celanaku
langsung dilucutinya dan akupun disuruhnya berbaring. Salah satu
tangannya memegang penisku dan yang lain memegang zakarnya, dia
mengelus-ngelusnya dengan lembut
"Mmmhh.. Ooohh.. Baaguuss.. Angel," desahku.
"Enak ya, Mas?"
Akupun mengangguk.
"Kamu hebat sekali sayang", jawabku.
Angel
mulai menciumi penisku dan mengelus zakarnya, dan mengemutnya dan
mengocoknya dengan mulutnya. Kocokannya sungguh nikmat. Kupegang
kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya saat turun.
Sesaat kemudian dia berhenti.
"Waah, penismu lumayan besar dan panjang yach, keras lagi, aku makin terangsang nich."
Aku hanya tersenyum, lalu kuajak dia main 69,
"Apa tuh 69..?" katanya.
"Sini aku ajarin deh," kataku.
Akhirnya
dia mau. Vaginanya yang banjir itu tepat diwajahku, merah dan kencang,
sedang Angel sudah mengocok penisku. Saat itu aku baru menikmati vagina
seorang cewek, aku mulai menjilati vaginanya, harum sekali dan bau
cairan vagina, dan clitorisnya sampai memerah dan kuhisap cairan yang
sudah keluar, tiba tiba dia berteriak saat kuhisap vaginanya
keras-keras.
"Mas.. Aku suka banget, terus.. Jilat dan hisap
klitorisku", dia menjerit dan aku tahu kalau dia lagi klimaks karena
vaginanya sedang kujilat dan saat itulah saat pertama aku rasakan cairan
wanita.
"Mas.. Sudah cepetan masukin penis Mas ke vagina Angel, aku sudah enggak tahan lagi ingin dientot, ceracaunya?".
Aku
mulai melakukan gaya dog style dan aku mulai memasukkan penisku ke
pantatnya yang besar dan menggiurkan dan aku tarik dorong selama
beberapa lama, tapi aku masukin ke vaginanya, karena dia bilang gitu.
Kemudian, aku bosan dengan gaya itu, dan kusuruh dia untuk berada di
bawahku dan aku mulai memasukkan penisku ke dalam vaginanya yang
ternyata sudah basah lagi, perlahan kumasukkan, terasa sekali denyutan
vaginanya.
Vaginanya agak susah kumasuki, setelah penisku masuk
kira-kira setengah, ada sedikit darah mengalir, ternyata dia perawan
batinku, kubisiki dia
"Lin, sebentar lagi kamu akan merasakan kenikmatan yang sesunguhnya."
Perlahan
kugoyang penisku, maju mundur, rintihan kesakitan berubah menjadi
desahan kenikmatan, aku lihat Angel merem melek merasakan kenikmatan
yang tiada taranya,
"Lin.. kenapa, kok kamu menangis?" tanyaku.
"Enggak kok, Mas aku saking nikmatnya hingga air mataku tak terasa mengalir".
"Ooo..?"
Sambil aku kocok terus vaginanya, dia bilang,
"Mas mau kan ngentot vaginaku, kalau lagi gatel..?" tanyanya lagi.
"Mau
sayang," jawabku, terus dia tersenyum sambil dia mendesah keras karena
sodokanku yang makin cepat. Saat aku berada di atas Angel, kujilati dan
kukecup payudaranya yang memerah dan dia menjerit perlahan dan
mendesah-desah di telingaku dan membuatku tambah bernafsu dan tanpa
pikir panjang lagi, aku mulai menekannya dengan nafsu dan tentunya
penisku sudah masuk ke dalam vaginanya yang sangat nikmat itu.
"Ooohh nikmat sekali rasanya", dia juga menjerit.
"Ssshh.. Oohh.. Yeess.."
"Mas.. Rasanya vagina Angel ketagihan nih.. penis Mas?" sama Angel sayang aku juga.
Beberapa
saat kemudian, dia memelukku kuat-kuat dan aku bingung tapi aku juga
mengalami perasaan yang aneh karena sepertinya ada yang mau keluar dari
kemaluanku,
"Dewa.. Aku mauu keluaarr" dan aku juga menjawabnya.
"Lin.. Kayaknya akuu jugaa maauu.. Keluuaarr.."
Badanku
dan Angel sama-sama bergetar hebat dan aku merasakan ada yang keluar
dari penisku ke dalam vaginanya dan aku juga merasa ada yang membasahi
penisku dengan amat sangat.
"Ooohh.. Aarrgghh.. Enak banget sayang," eranganku ketika orgasme.
"Sama Mas.. Aku nikmat sekalii.." jawabnya setelah itu.
Angel
terdiam karena kelelahan dan aku mulai mencium-ciumi bibirnya yang
kecilnya. Aku mulai membelai-belai rambutnya dan karena dia terlalu
kelelahan dia pun tertidur pulas.
Karena aku nggak mau mengganggu
dia, aku keluar dari kamarnya dan kulihat di ruang tengah, ada seorang
wanita kira-kira 29 tahunan sedang mengusap-usap clitorisnya sambil
menonton VCD dan aku menghampirinya dan dia berbicara kepadaku.
"Ayoo.. Kamu ngapain tuh keponakanku itu..?"
Terus aku berkata ke dia,
"Tante.. Kemari dech aku mau bilang sesuatu!"
Dia mengikutiku, Tantenya Angel hanya memakai kaos dan rok mini.
"Ada apaan sih!" katanya padaku.
Tanpa
banyak omong kudekati vaginanya yang sudah basah, pikirku ini adalah
kesempatan. Kuelus vaginanya perlahan, dan kucium bibirnya, tanpa
penolakan, lalu desahan yang kudengar.
"Enaak.. Dik, siapa namamu..?" tanyanya
"Dewa.." jawabku.
"Ohh.. Dewa please!! Puasin.. Tante.. Sayang malam.. Ini," sambil mendesah dan melenguh.
"Iya pasti dong tante, masa vagina keponakan tante saja yang ngerasain penisku, vagina ini juga inginkan?" tanyaku.
"Yah
sudah sekarang kamu entot vagina tante yah sampai puas, please.. yah
sayang? aku sudah lama vaginaku enggak ngerasian penis lagi," sambil
terus mengocok penisku, karena aku sudah entotan sama Angel tadi masih
bugil. Beberapa menit kemudian kulepaskan dia dari belaianku, kulucuti
pakaiannya, kondisi badannya sama dengan Angel, hanya saja payudaranya
sedikit lebih besar.
Kugandeng dia ke kamarnya Angel, ternyata dia sudah terbangun, dan sedang membersihkan vaginanya.
"Sudah bangun, Angel," dia menjawabnya dengan senyuman manisnya.
"Penis Temanmu ini kupakai dulu ya, vagina tante sudah gatel banget," tantenya berkata.
"Silahkan Tante, enak banget lo..penisnya, akukan tadi sudah dientotnya?" kata Angel.
"Kamu bandel banget yah, masih SMP sudah ngerasain entotan.
"Tante Susan jangan bilangin ibu yah?" katanya lagi.
"Oke!! Asal kalau kamu mau ngentot lagi ajak tante yah?" balasnya.
"Iyah tante". Jawabnya.
Angel
pun langsung keluar, rupanya dia takut mengganggu tantenya yang akan
kuentot. Kubaringkan dia, kutabrak vaginanya dengan penisku, ternyata
sedikit lebih mudah, karena dia sudah tidak perawan pikirku tetapi masih
cukup kencang. Kumulai gerakan penisku, dan kucium lagi bibirnya, dan
kunikmati payudaranya. Kami saling bersahutan merasakan kenikmatan
bersama.
Beberapa kemudian aku mulai menghisap dan menjilat
vaginanya dan clitorisnya sampai dia benar-benar mau klimaks dan setelah
dia bilang dia mau klimaks, kumasukan penisku ke dalam vaginanya lagi
dan bless. Setelah beberapa lama, aku sepertinya mau keluar dan karena
aku nggak bisa tahan kenikmatan ini makanya aku langsung saja,
"Croott.. Crott.."
Sampai beberapa kali dan setelah aku selesai, Tantenya Angel gantian memelukku dengan eratnya dan dia berteriak,
"Aaakh.. Aku keeluarr oohh", dia bergetar hebat dan setelah itu dia mencium bibirku dan melumat habis bibirku,
"Terima
kasih ya sayang kamu telah muasin tante.. Kapan kapan kita entotan lagi
yah? Rasanya vaginaku jadi ketagihan sama penis kamu, gimana?" tanyanya
lagi mempertegas.
"Baik Tante, aku akan selalu mengentot Tante,"
jawabku dan setelah dia kecapaian aku tidur bersamanya dan paginya aku,
tante Susan dan keponakannya Angel, kami pun entotan lagi. Aku sangat
beruntung, sekali ngentot dapat dua vagina sekaligus.
TAMAT